malam itu kerjaan masih banyak terpaksa harus lembur dan tiba – tiba hp berdering dari nomer yang tak dikenal, kemudia mencoba mengangkat dan terdengar suara yang sangat asing tapi terdengar akrab ternyata dari sahabat lama yang sudah lama tidak bertemu itu juga setelah menanyakan nama baru pikiran ini kembali ke masalalu untuk mengingat kenangan masalalu dan wajah kawan lama ini. Kami pun mulai saling bertanya kabar dan bertukar informasi dari mulai kabar hidup dan samapai pada soal kerjaan, hapir 5 menit kita berbincan – bincang melalui telephone dan karena kita sudah lama tak ber-temu kemudian dia mengajak untuk ngopi bareng karena kebetulan kita berada di kota yang sama.
Taklama kita ahirnya bertemu di sebuah kedai kopi dekat kantor, kita banyak saling tukar cerita di masalalu dari cerita gembira hingga cerita yang sedih, pembahasan kita selalu tentang masalalu yang takkan pernah dilupakan hingga sekarang.
Tak terasa 2 jam berlalu gelas minuman kitapun sudah kosong dan sepertinya pertemuan ini harus berahir sampai disini karen waktu pun sudah menunjukkan tengah malam, sabat lama ini memanggil pelayan untuk menanyakan tagihan kita kemudian pelayan kebali lagi dengan membawa kertas yang berisi total kita makan dan minum disini. Karena merasa tuan rumah mencoba menjadi tuan rumah yang baik ahirnya biar semua total biaya ditanggung tuan rumah saja, tapi sahabat lama ini bersikeras untuk membayarnya karena dia yang mengajak untuk bertemu tapi tuan rumah tak mau kalah hingga sebuah kata kata muncul dari sahabat lama ini.
“sudah gue aja yang bayar, ini tidak seberapa dari pada waktu yang lo sempatkan bro, waktu tidak akan kembali tapi kalo uang bisa dicari lagi. sudah biar gue aja”
kata – kata itu masih teringat sampai sekarang, kata – kata dari sahabat lama yang mengingatkan betapa dia menghargai WAKTU, begitu berharga melebihi dari pada harta.